
oleh : Fawwaz

Kitab Fathul Ghofur fii abyaat al buhur adalah salah satu karya tulis dari salah seorang ulama muda Banten yakni Al-‘alim As-Syaikh Imaduddin utsman al Bantani Cempaka. Beliau adalah Kiyai muda yang gigih dalam mengajarkan ilmu-ilmunya kepada para santrinya. Selain kitab Fathul Ghofur Beliau juga memiliki banyak karya tulis dari berbagai macam fan ilmu yang menarik untuk dipelajari.
RIWAYAT PENULISAN
Menurut riwayat yang tertulis di dalam kitab Fathul Ghofur, kitab ini di tulis dan rampung pada tanggal 8 Ramadhan 1427 H/8 Oktober 2006 di Pondo Pesantren Nahdlatul Ulum.
TUJUAN DIBUATNYA KITAB FATHUL GHOFUR
Dalam Ruang lingkup Pesantren yang berbasis Salafy Para santri tidak lepas dari lantunan bait-bait Nadhom ataupun Sya’ir yang ada didalam Kitab karya para ulama terdahulu dan sekarang. Nadhom ataupun Sya’ir ini bisa kita temukan baik dari kitab yang berbentuk Nadhom langsung maupun kitab yang berbentuk Natsar (Prosa). Namun tidak banyak para santri yang mengetahui nama-nama bahar dari fan ‘ilmu ‘Arudh yang terdapat dalam berbagai macam Nadhom ataupun Sya’ir yang dilantunkan. Maka tujuan dibuatnya kitab ini adalah agar para santri tidak hanya bersorak ria ketika sedang melantunkan nadhoman namun juga mengetahui nama-nama bahar yang dilantunkan setiap kali bernadhom.
ISI KITAB FATHUL GHOFUR
Kitab Fathul Ghofur adalah fan ‘Ilmu’Arudh. Kitab ini berisi 16 bahar yang terdapat dalam ‘ilmu ‘arudh
Secara etimologi ‘Arudh berarti tengah-tengah atau sesuatu yang terdapat di dalam bait-bait syair. Kalimat ini juga bisa berarti sebuah metode yang sulit dan 7sukar, atau juga bisa diarahkan pada arti kota Makkah (Ka’bah) karena ia terdapat di tengah-tengah kota Makkah.
Sedangkan arti Arudh menurut tinjauan terminologi adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tata-cara mengenal benar-tidaknya wazan-wazan syair arab, dan yang berkaitan dengannya.
Disiplin ilmu ini menekankan obyek pembahasannya pada Syair arab yang terdiri dari wazan-wazan tertentu.
Adapun Bahar, adalah wazan (timbangan) tertentu yang dijadikan pola dalam menggubah syi’ir arab.
Menurut Imam Kholil, jumlah bahar ada 15, sedangkan menurut imam Akhfasy jumlah bahar ada 16, dengan menambahkan satu bahar lagi, yakni bahar mutadarik.
Karena keterbatasan penulisan, mungkin hanya akan menyebutkan nama-nama bahar yang tertulis di dalam kitab tersebut, Di lain waktu penulis akan menulis kembali macam-macam bahar beserta contohnya. untuk detail lengkapnya
Berikut adalah 16 nama-nama bahar yang terdapat dalam kitab Fathul Ghofur
- Bahar Thawiil ( بحر طويل )
- Bahar Madiid ( بحر مديد )
- Bahar Basiith ( بحر بسيط )
- Bahar Wafir ( بحر وافر )
- Bahar Kamil ( بحر كامل )
- Bahar Hazaj ( بحر هزج )
- Bahar Rajaz ( بحر رجز )
- Bahar Ramal ( بحر رمل )
- Bahar Sarii’ ( بحر سريع )
- Bahar Munssarih ( بحر منسرح )
- Bahar Khafif ( بحر خفيف )
- Bahar Muqtadhab ( بحر مقتضب )
- Bahar Mudhara’ ( بحر مضارع )
- Bahar Mujtast ( بحر مجتث )
- Bahar Mutaqarab ( بحر متفارب )
- Bahar Mutadarak ( بحر متدارك )
PENUTUP
Kita patut bersyukur dan bangga atas dedikasi intlektual para ulama yang telah mencurahkan berbagai macam ilmu yang beliau miliki. Keihlaksan serta keridhoan mereka dalam menyampaikan dakwah patut kita apresiasi dan pelajari dengan sebenar-benarnya. Berkat dakwah merekalah kita dapat beragama tanpa ada paksaan, kita diajarkan saling menghormati tanpa harus membedakan ras, agama, dan warna kulit. Bagi kita mereka bagaikan pelita dalam gulitnya zaman, mendoakan tanpa harus diminta, bahkan dengan kelapangan dadanya, mereka selalu menerima keluh kesah problematika yang sedang kita alami dengan sikap terbuka.
Akhirul kalam, penulis meminta maaf jika ada kesalah dalam penulisan.
Wallahu a’lam
Pesisir-Tanara 24 Jul 2021